Sabtu, 28 Agustus 2010

sudah jadi tradisi.... teruskan saja...!!

ini mungkin hanya sedikit ketidaknyamanan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Orang lain mungkin  mengira bahwa pungli terjadi hanya dijalanan atau tempat lain yang tidak ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Tapi ternyata, untuk membuat  selembar surat izin operasional sekolah, sebuah yayasan sampai mengeluarkan biaya Delapan Juta Rupiah.... itupun dalam waktu yang tidak sebentar. Katanya, ada biaya pembuatan nomor surat.. tandatangan Kadis, Stempel Diknas dll. Lebih aneh lagi... pengawas yang datang, ketika diberi amplop Rp. 500.000,- untuk dua orang malah minta tambah lagi. Katanya kurang untuk transport. Padahal dia datang bukan untuk melakukan pembinaan.. hanya melihat keadaan sekolah. Yang gak abis pikir... pernah seorang pengawas lewat depan sekolah dan tidak sempat masuk ke gerbang sekolah meminta uang Rp. 100.000,- entah untuk apa .... apa dipikirnya yayasan ini bank swasta yang berlimpah uangnya ya? entahlah...
Saya pernah menanyakan kepada salah seorang pegawai pemda... untuk melakukan perjalanan dinas, melakukan bimbingan ke sekolah seorang pengawas mendapatkan uang transport dan gaji yang memadai. Pernah juga seorang teman bertanya... apakah termasuk melakukan penyogokan ketika kita meminta dibikinkan surat lalu memberikan beberapa uang agar cepat diselesaikan.... belum sempat dijawab... salah satu teman yang katanya ustadz menjawab...: itu namanya Loyalitas... kalau mau akreditasi sekolah siapkan uang Rp. 20 Juta agar dapat nilai A... itu namanya bukan nyogok ... tapi loyalitas... entah nggak ngerti arti loyalitas atau emang blo-on dari sononye.... hehe.... tapi apapun alasannya mungkin apa yang terjadi pada ABu Hurairah bisa dijadikan pelajaran.... Ketika beliau diutus Rasulullah untuk mengambil zakat dari orang-orang kaya, dan ketika kembali kepada Rasul dilihatnya kantung baju Abu Hurairah penuh dengan dirham, Rasul bertanya...: uang apa itu ya Abu Hurairah?? ia menjawab : ini adalah uang yang diberikan oleh orang yang memberikan zakat sebagai uang lelahku... maka Rasul bersabda : jika engkau bukan AMil zakat niscaya mereka tidak memberikan uang itu padamu... berikan uang yang ada dikantungmu ke Baitul Maal.... karena itu bukan Hak mu... lalu Abu Hurairah menyerahkan semua pemberian para Muzakki itu ke Baitul Maal.... lalu bagaimana dengan orang sekarang yang mengatakan uang pelicin, pungli, gratifikasi, atau apalah namanya... sebagai katanya "loyalitas" agar semua digampangkan???.... memelintir hukum Allah dengan seenak perutnya...???? mungkin jawabannya adalah.... Tarkul Jawaabi 'alal Jahil Jawaabun.... (emang Blo-on dari sononye.... ).....